Senin, 17 Agustus 2009
SUSAHNYA MENGAJAK CALON PESERTA DIDIK KEAKSARAAN FUNGSIONAL BELAJAR
Hari gini nggak bisa baca? Nggak mungkin.
Siapa bilang nggak mungkin. Bagi masyarakat dilingkungan keluarga prasejahtera, pendidikan adalah hal nomor sekian..... tidak masuk dalam hitungan sepuluh besar bila dibandingkan dengan urusan membeli sembako dan memikirkan bagaimana untuk hidup besok. Kalau pun mereka tidak bisa baca tulis, bukan berarti mereka tidak bisa menghitung, beberapa diantaranya malah sangat pintar menghitung, tapi..... menghitung yang berhubungan dengan duit. Jelas saja, karena sebagian dari mereka adalah berdagang kecil-kecilan.
KAlau mereka ditawari untuk belajar baca, tulis dan berhitung rata-rata mereka malu. Lebih lagi mereka juga sudah malas. Untuk apa lagi belajar, toh sekarang mereka bisa bekerja dan mendapatkan uang, walaupun hanya sebagai pembantu rumah tangga, tukang cuci, berdagang kecil-kecilan dan pekerjaan kasar lainnya. Untuk itulah dalam mengajak mereka agar mau belajar, harus diberikan rangsangan yang bisa membangkitkan minat dan sem,angat mereka, diantaranya dengan memberikan pelatihan ketrampilan.
Kegiatan ketrampilan yang paling disukai adalah memasak, selain karena lebih mudah dibanding dengan jenis ketrampilan lainnya, jahit misalnya. Ternyata belajar memasak bisa dijadikan umpan yang efektif yaitu dengan membagikan hasil masakan yang telah dipraktekkan. JAdi kalau boleh dibilang "belajar karena sepotong roti".
Kamis, 30 Juli 2009
WISATA KREATIF MUSEUM
Kalau dulu wisata museum dianggap membosankan, kini dengan berbagai kegiatan kreatif yang di selenggarakan oleh pengelola museum, ternyata bisa jadi satu kegiatan yang bermanfaat. Selain murah meriah dari segi harga ternyata wisata museum juga bisa menumbuhkan kreatifitas anak baik anak usia dini hingga remaja yang duduk di tingkat pendidikan menengah .
MUSEUM TEKSTIL
Perjalanan dimulai dari museum tekstil yang terletak di Tanah Abang. Dari depan yang terlihat adalah para pedagang barang bekas dan kemacetan akibat kendaraan umum yang berjalan perlahan sambil mencari penumpang, maklumlah selain dekat dengan pasar grosir tanah abang , museum ini juga diapit oleh stasiun dan terminal tanah abang. Begitu masuk ke dalam halaman museum yang luas yang nampak justru suasana sepi dengan pepohonan besar yang rindang. Setelah menapaki beberapa tangga depan bangunan museum, kita akan menemui petugas penjual karcis. Harganya sangat murah, 750 rupiah untuk pelajar/mahasiswa dan 1500 rupiah untuk umum. Bayangkan betapa murahnya! Dan ini berlaku untuk semua museum di Jakarta.
Memasuki sebuah ruangan yang besar kita akan menemukan berbagai koleksi tekstil baik yang masih berupa kain maupun baju jadi dari berbagai daerah di nusantara. Keluar dari bangunan utama kita menuju kebun belakang yang ditanami berbagai jenis tumbuhan penghasil pewarna alami.
Kalau kita ingin belajar membatik maka kita menuju ke bagian samping museum, sebuah bangunan paviliun dengan bentuk rumah betawi. Dengan biaya 30 ribu rupiah kita sudah mendapatkan kain selebar saputangan dan bahan untuk membatik, jika menginginkan yang lebih besar lagi maka kita harus menambah biaya sesuai dengan besaran kain yang ingin kita batik.
MUSEUM WAYANG
Perjalanan dilanjutkan ke arah Jakarta Kota tepatnya di seputaran Taman Fatahillah dekat dengan stasiun kota. Kalau dari museum Tekstil kita bisa menggunakan kendaraan umum yaitu mikrolet jurusan Tanah Abang- Kota.
Di komplek ini banyak sekali bangunan tua bersejarah yang dijadikan sebagai museum. Tapi kali ini kita hanya akan mengunjungi museum wayang dan museum keramik. Kebetulan dari museum wayang menuju museum keramik kita harus menyeberangi taman Fatahillah.
Begitu masuk museum wayang kita akan menemui penjaga karcis dan masuk menuju bagian belakang. Di taman belakang kita bisa menemukan prasasti kuburan Gubernur Jenderal VOC yaitu Jan Pieter Sun Coen . Jika kita berjalan lurus sedikit kita akan menemukan tangga menuju ke bagian atas. Disinlah kita bisa melihat koleksi wayang Nusantara. Setelah selasai kita bisa kembali lagi ke lantai satu dan menuju ruang serba guna.
Jika kita datang bersama rombongan disana kita bisa meawarnai gambar wayang yang sudah disediakan oleh pihak museum dengan membayar uang tambahan sebesar 5 ribu rupiah. Bagi gambaran yang terbaik pihak museum akan meberikan hadiah beruap piagam dan juga komik wayang.
MUSEUM KERAMIK >
Di museum keramik kita bisa melihat aneka jenis keramik dari yang sangat besar hingga kecil peninggalan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Di dalam ruang pamer kita juga bisa melihat koleksi lukisan para pelukis terkenal di Indonesia.
Jika kita ingin belajar mebuat keramik maka kita tinggal membayar 15 ribu rupiah, maka kita akan mendapat satu paket tanah lempung yang siap kita bentuk dengan bantuan pengajar yang setiap hari selalu siap disana.
Untuk bisa belajar kreatif di museum ini bisa dilakukan pada hari Selasa-Minggu pada jam 09.00 s/d 16.00. Pada hari Senin museum tutup.
MUSEUM TEKSTIL
Perjalanan dimulai dari museum tekstil yang terletak di Tanah Abang. Dari depan yang terlihat adalah para pedagang barang bekas dan kemacetan akibat kendaraan umum yang berjalan perlahan sambil mencari penumpang, maklumlah selain dekat dengan pasar grosir tanah abang , museum ini juga diapit oleh stasiun dan terminal tanah abang. Begitu masuk ke dalam halaman museum yang luas yang nampak justru suasana sepi dengan pepohonan besar yang rindang. Setelah menapaki beberapa tangga depan bangunan museum, kita akan menemui petugas penjual karcis. Harganya sangat murah, 750 rupiah untuk pelajar/mahasiswa dan 1500 rupiah untuk umum. Bayangkan betapa murahnya! Dan ini berlaku untuk semua museum di Jakarta.
Memasuki sebuah ruangan yang besar kita akan menemukan berbagai koleksi tekstil baik yang masih berupa kain maupun baju jadi dari berbagai daerah di nusantara. Keluar dari bangunan utama kita menuju kebun belakang yang ditanami berbagai jenis tumbuhan penghasil pewarna alami.
Kalau kita ingin belajar membatik maka kita menuju ke bagian samping museum, sebuah bangunan paviliun dengan bentuk rumah betawi. Dengan biaya 30 ribu rupiah kita sudah mendapatkan kain selebar saputangan dan bahan untuk membatik, jika menginginkan yang lebih besar lagi maka kita harus menambah biaya sesuai dengan besaran kain yang ingin kita batik.
MUSEUM WAYANG
Perjalanan dilanjutkan ke arah Jakarta Kota tepatnya di seputaran Taman Fatahillah dekat dengan stasiun kota. Kalau dari museum Tekstil kita bisa menggunakan kendaraan umum yaitu mikrolet jurusan Tanah Abang- Kota.
Di komplek ini banyak sekali bangunan tua bersejarah yang dijadikan sebagai museum. Tapi kali ini kita hanya akan mengunjungi museum wayang dan museum keramik. Kebetulan dari museum wayang menuju museum keramik kita harus menyeberangi taman Fatahillah.
Begitu masuk museum wayang kita akan menemui penjaga karcis dan masuk menuju bagian belakang. Di taman belakang kita bisa menemukan prasasti kuburan Gubernur Jenderal VOC yaitu Jan Pieter Sun Coen . Jika kita berjalan lurus sedikit kita akan menemukan tangga menuju ke bagian atas. Disinlah kita bisa melihat koleksi wayang Nusantara. Setelah selasai kita bisa kembali lagi ke lantai satu dan menuju ruang serba guna.
Jika kita datang bersama rombongan disana kita bisa meawarnai gambar wayang yang sudah disediakan oleh pihak museum dengan membayar uang tambahan sebesar 5 ribu rupiah. Bagi gambaran yang terbaik pihak museum akan meberikan hadiah beruap piagam dan juga komik wayang.
MUSEUM KERAMIK >
Di museum keramik kita bisa melihat aneka jenis keramik dari yang sangat besar hingga kecil peninggalan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Di dalam ruang pamer kita juga bisa melihat koleksi lukisan para pelukis terkenal di Indonesia.
Jika kita ingin belajar mebuat keramik maka kita tinggal membayar 15 ribu rupiah, maka kita akan mendapat satu paket tanah lempung yang siap kita bentuk dengan bantuan pengajar yang setiap hari selalu siap disana.
Untuk bisa belajar kreatif di museum ini bisa dilakukan pada hari Selasa-Minggu pada jam 09.00 s/d 16.00. Pada hari Senin museum tutup.
Langganan:
Postingan (Atom)